6 Pelajaran Liverpool vs Tottenham: Trent tak Terbendung, Dari Richarlison Kita Belajar...

Liverpool hampir saja gagal menang saat berduel lawan Tottenham di Anfield, Minggu (30/04/2023) malam WIB.

Liverpool menjamu Tottenham di pekan ke-34 Premier League 2022/2023. The Reds tampil menjanjikan dalam 15 menit pertama. Sebab mereka bisa mencetak gol melalui Curtis Jones, Luis Diaz, dan Mohamed Salah.

Namun setelah itu permainan mereka malah ambyar. Alhasl Tottenham bisa menyamakan skor melalui Harry Kane, Son Heung-min, dan Richarlison.

Namun Liverpool akhirnya bisa menang secara dramatis. Mereka akhirnya unggul 4-3 berkat gol Diogo Jota hanya beberapa saat sebelum laga tuntas.

Dari pertandnigan seru tersebut, pelajaran apa saja yang bisa diambil? Simak kuy ulasannya di bawah ini.

Bienvenido, Luis Diaz!

Selamat datang, Luis Diaz! Liverpool pasti semringah dengan apa yang ditunjukkan oleh Luis Diaz di laga lawan Tottenham ini.

Sebelumnya Diaz absen lama karena cedera lutut. Ia sudah mulai bermain lagi sejak dua pekan lalu, tepatnya di laga lawan Leeds United.

Ia kemudian main lagi di laga lawan Nottingham Forest dan West Ham. Namun di semua laga itu ia cuma jadi pemain pengganti saja.

Diaz kemudian menjadi starter untuk pertama kalinya di laga lawan Tottenham ini. Penampilannya pun apik.

Pemain asal Kolombia ini menunjukkan kemampuannya yang sering ia pertontonkan sebelum cedera; dribel ciamik dan pergerakan yang licin bak belut.

Ia juga sukses menyumbangkan satu gol. Namun tentu saja ia masih belum benar-benar kembali ke performa aslinya 100 persen. Meski demikian apa yang ia pertontonkan jelas membuat fans maupun Jurgen Klopp tersenyum lebar.

Masalah Besar Tottenham

Tottenham sekarang memang sedang limbung, khususnya pasca ditinggalkan Antonio Conte. Dan dalam laga lawan Liverpool, ada masalah besar yang harus segera dibereskan Ryan Mason.

Entah apa yang terjadi, Tottenham begitu bapuk di awal-awal laga belakangan ini. Lawan Liverpool mereka kebobolan tiga kali dalam 15 menit.

Sebelumnya saat melawan Newcastle, mereka bahkan bermain lebih parah. Dalam sembilan menit mereka kebobolan tiga kali. Dalam 21 menit mereka kemudian sudah kebobolan lima kali.

Sekarang ini Spurs sudah kebobolan 13 gol dalam 15 menit awal di pentas Premier League musim ini. Jumlah itu lebih banyak di bandingkan tim-tim EPL lainnya.

Saat lawan Manchester United performa Spurs memang membaik. Tapi tetap saja mereka kebobolan lebih dahulu dan tertinggal dua gol sebelum bisa menyamakan skor.

Mason harus membereskan masalah itu jika tak mau Tottenham kehilangan tiket ke Eropa musim depan.

Trent Nggak Bisa Berhenti Nge-assist

Liverpool belakangan ini bisa bangkit karena Jurgen Klopp melakukan perubahan taktik. Salah satu yang terkena imbas pergantian strategi itu adalah Trent Alexander-Arnold.

Ia kini menjalani peran baru. Trent tak lagi menyisir flank kanan seperti biasanya. Saat Liverpool menyerang, ia di geser untuk bermain di lini tengah bersama Fabinho.

Trent membantu permainan Liverpool menjadi lebih stabil dalam bertahan di bandingkan sebelumnya. Namun efek yang paling terasa adalah saat The Reds menyerang.

Trent menjadi sosok yang ikut membantu membangun serangan Liverpool. Ia pun kerap bisa mendapat ruang kosong untuk bisa memberikan assist matang pada rekan-rekannya.

Sejauh ini, dari lima pertandingan terakhirnya secara beruntun, Trent telah menyumbangkan enam assist! Ia mengirim umpan berbuah gol di laga lawan Arsenal, Leeds united, Nottingham Forest, West Ham, dan Tottenham. Ia bahkan mengirim dua assist sekaligus kala melawan Leeds.

Ini bukan pertama kalinya Trent bisa mencatatkan assist dalam lima laga beruntun. Ia pernah melakukannya pada Agustus 2019 silam. Di sepanjang sejarah Premier League, belum ada pemain lain yang bisa melakukan hal tersebut dua kali.

Jota Mestinya Dikartu Merah

Liverpool tak menjadikan Diogo Jota sebagai starter. Ia baru masuk pada menit ke-63 menggantikan Luis Diaz.

Pergantian ini terbukti jitu. Jota menjadi pahlawan kemenangan Liverpool atas Tottenham dengan golnya di menit-menit akhir babak kedua.

Akan tetapi, Liverpool sejatinya bisa saja mengalami nasib berbeda. Itu akan terjadi jika wasit mengusir Jota pada menit ke-81.

Saat itu Jota berebut bola dengan Oliver Skipp. Namun ia mengangkat kaki kanannya terlalu tinggi dan pul-pul sepatunya menghajar jidat skipp.

Gelandang Tottenham itu pun tumbang dan berdarah-darah. Wasit Kieran Tierney, untungnya, cuma memberikan kartu kuning saja pada Jota.

Pelanggaran itu sendiri sejatinya bisa di anggap pelanggaran yang berbahaya atau masuk kategori serious foul play. Jadi akan sah-sah saja jika Jota di beri kartu merah.

Insiden sepatu ke kepala dan menghasilkan kartu merah juga pernah terjadi sebelumnya, di skuad Liverpool juga. Tepatnya pada September 2017 silam, saat Sadio Mane menghantam wajah Ederson kala The Reds berduel lawan Manchester City.

Peluang Liverpool ke UCL

Liverpool sekarang naik ke peringkat lima usai mengalahkan Tottenham. Mereka kini tentu saja berharap bisa terus naik dan masuk zona empat besar Premier League.

Sekarang Liverpool mengemas 56 angka dari 33 laga. Mereka tertinggal tujuh angka dari Manchester United yang ada di posisi empat dan masih bermain 32 kali.

Liverpool memang masih punya kans mengejar MU. Namun jika melihat penampilan pasukan Erik Ten Hag itu sepanjang musim ini, rasanya akan berat bagi The Reds untuk bisa menyusul mereka.

Liverpool harus berharap MU terpeleset dalam tiga dari enam laga mereka yang tersisa. Rasanya itu akan sulit.
Sebab dari enam laga tersebut, hanya dua tim yang kira-kira bisa mambuat MU tersendat yakni Brighton dan Chelsea. United mungkin bisa memetik poin penuh lawan West Ham, Wolverhampton, Bournemouth, dan Fulham.

Dari Richarlison Kita Belajar…

Laga Liverpool vs Tottenham ini menghasilkan drama yang sangat menarik. Drama itu terjadi di penghujung laga babak kedua.

Saat itu kemenangan Liverpool tampak akan di buyarkan oleh Richarlison. Ia menanduk bola hasil free kick Son Heung-min pada menit 90+3.

Skor pun menjadi 3-3. Usai mencetak gol, Richarlison berselebrasi dengan heboh. Ia mencopot jerseynya, kemudian memberikan isyarat tutup mulut pada fans Liverpool.

Pemain asal Brasil itu juga melakukan selebrasi tarian merpati seperti yang pernah di lakukannya bersama Timnas Brasil. Richarlison berselebrasi layaknya ia membantu Tottenham memenangkan laga tersebut.

Akan tetapi, Richarlison membisu 99 detik kemudian. Sebab Diogo Jota bisa mencetak gol yang membuat Liverpool menang 4-3 atas Tottenham.

Jadi dari Richarlison, kita bisa belajar bahwa sebelum laga benar-benar berakhir, tak perlu berselebrasi berlebihan. Dan untuk penonton baik di stadion maupun di rumah, tonton saja pertandingan sampai akhir.

BACA JUGA : Cristiano Ronaldo ingin pergi dari Al-Nassr dan kembali ke mantan terindah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *