Catatan Manis Bulu Tangkis Indonesia Berakhir, Bulu tangkis Indonesia menorehkan catatan pahit dalam sejarah keikutsertaan pada Asian Games. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Asian Games, Indonesia gagal meraih medali dari cabang olahraga bulu tangkis. Indonesia gagal meraih medali emas Asian Games pada 1986, dan 1990. Namun pada tiga edisi tersebut wakil Merah-Putih setidaknya masih mampu mengamankan medali perak ataupun perunggu. Petaka pertama tim bulu tangkis Indonesia terjadi saat tim beregu putra dan putri Indonesia gagal mendulang medali karena terhenti pada perempat final Asian Games 2022. Hal ini berbanding jauh pada Asian Games 2018. Saat itu, tunggal putra Indonesia mengamankan satu medali emas dari Jonatan Christie dan medali perunggu dari Anthony. Indonesia dipastikan pulang tanpa medali setelah Gregoria Mariska Tunjung yang tampil terakhir tumbang dari Aya Ohori (Jepang). Tertinggal jauh pada gim pertama, Gregoria sempat memberi harapan saat bisa unggul atas Ohori. Namun, Ohori mampu mengejar ketinggalan dan menggagalkan upaya Gregoria memaksa terjadinya rubber game sekaligus membuat harapan bulu tangkis Indonesia musnah. Asian Games 2022 – Catatan Manis Bulu Tangkis Indonesia Berakhir Tragis, Pertama Kali dalam Sejarah Gagal Raih Medali Gregoria mengakui keunggulan Ohori, dengan skor 10-21, 19-21. Sebelumnya, Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna mengakui bahwa persiapan tim bulu tangkis Indonesia untuk Asian Games 2022, Hangzhou, China lebih baik daripada saat Asian Games 2018. Agung saat pengukuhan kontingen PBSI tidak secara terus terang menyampaikan target tim bulu tangkis Indonesia pada Asian Games 2022. Agung mengatakan bahwa peluang medali terbuka. Namun, dia tidak mau mengungkapkan secara rinci target yang ingin diraih tim bulu tangkis Indonesia. “Izinkan saya cari waktu menyampaikan target kami secara resmi. Jangan sekarang. Saya tanya pelatih, kami sedang olah, kami sedang evaluasi, sehingga bisa tepat,” aku Agung. “Teman-teman tahu kami target saat SEA Games itu tiga medali emas, tetapi dapatnya lebih banyak. Kami berharap yang sama (pada Asian Games), tetapi pada saat ini kami sedang ada yang namanya road to Olympic.” “Olimpiade itu yang sangat sangat kami utamakan, sehingga pertempuran-pertempuran road to Oympic ini bisa kami menangkan semua,” ujar Agung. Navigasi pos ONE Fight Night 15 – Juri Tak Usah Bekerja, Thanh Le Bakal Habisi Ilya Freymanov Perang Urat Syaraf Kian Panas Jelang One Pride MMA 73 Semaran