Hidup Striker Paraguay Hidup striker Parguay, Antonio Sanabria, jadi menderita sejak di tuduh meludahi Lionel Messi. Antonio Sanabria menerima banyak sorotan menyusul tindakannya saat menyambangi markas Argentina pada matchday ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona CONMEBOL. Dia tampil sebagai pengganti dalam laga yang di gelar di Estadio Mas Monumental, Kamis (12/10/2023), dan berujung kekalahan 0-1 untuk tim tamu. Sanabria masuk arena pertandingan pada menit ke-70 usai menggantikan Adam Bareiro. Empatbelas menit usai menginjak rumput lapangan, Sanabria terlihat meludah ke arah Lionel Messi. Kedua pemain sempat terlibat argumen sebelumnya. Penyerang Torino itu lantas menjadi musuh nomor satu publik Argentina karena di anggap melecehkan seorang legenda. Tak mau terus-terusan jadi sasaran tembak, Sanabria memberikan klarifikasi via media sosial. Sanabria mengungkapkan hidupnya yang menderita setelah di tuduh meludahi Messi. Kecaman dan ancaman di terima pemain berusia 27 tahun itu semenjak insiden dalam duel Paraguay versus Argentina. Hidup Striker Paraguay Menderita setelah Dituduh Ludahi Messi “Saya merasa berkewajiban untuk keluar dan menyangkal apa yang terjadi tadi malam, untuk fakta sederhana melihat keluarga saya terkena dampaknya dan karena menerima berbagai ancaman atas peristiwa yang tidak pernah terjadi,” tulis Sanabria di Instagram. “Saya tak akan pernah melakukan hal serupa kepada rekan kerja atau siapa pun karena rasa hormat. Contoh apa yang akan saya berikan kepada putri saya dengan melakukan tindakan seperti itu? Saya menyarankan mereka melihat semua gambarnya,” lanjut isi caption dalam unggahan Sanabria. Sejumlah video maupun tangkapan layar memperlihatkan insiden tersebut dengan posisi sorotan punggung Sanabria dan Messi. Dari situ memang terlihat si bomber Paraguay seperti sengaja mengarahkan ludahnya kepada sang legenda Argentina. Namun, kalau di lihat dari sudut pandang lain, ada yang memperkuat alibi Sanabria bahwa dia tidak bermaksud meludahi Messi. Jika di amati dari sisi depan, jarak kedua pemain tidak sedekat sudut pandang yang pertama. Saat melontarkan air liur, ada ruang kira-kira 2-3 meter yang memisahkan Sanabria dan Messi. Karena jarak tersebut, ludah Sanabria nyatanya tidak sampai mengenai Messi, melainkan jatuh ke rumput. Pemilik tujuh Ballon d’Or itu baru tahu dari sesama pemain Argentina setelah pertandingan. “Teman-teman saya memberi tahu di ruang ganti,” kata Messi. Satu hal yang menjadi benang merah antara Messi dan Sanabria adalah keduanya sama-sama lahir lewat ‘rahim’ La Masia. Bisa di bilang, mereka ibarat kakak dan adik kelas di akademi Barcelona. Sanabria masuk La Masia pada 2009 atau lima tahun setelah Messi promosi ke tim senior Blaugrana. Dia menimba ilmu di sana selama empat tahun sebelum membela Barcelona B. Namun, Sanabria tak pernah merasakan satu tim dengan Messi di Barcelona. Sanabria menolak perpanjangan kontrak dari raksasa Catalunya dan berlabuh ke Sassuolo pada Januari 2014. Navigasi pos Pelajaran Kemenangan Timnas Jerman atas Amerika Serikat: Wajah Baru Der Panzer Bersama Julian Nagelsmann Messi dan Inter Miami Dipastikan Tur ke Asia, Indonesia Kebagian?