Liga Champions -

UKIRSLOT – Final Liga Champions 2024-2025 bakal menjadi ujian terberat kiper PSG, Gianluigi Donnarumma, melawan mimpi buruk lamanya bernama Inter Milan.

Gianluigi Donnarumma menjadi salah satu figur penting bagi Paris Saint-Germain hingga melaju ke final Liga Champions 2024-2025.

Tercatat 14 pertandingan Liga Champions dilaluinya dengan 14 kebobolan dan 5 catatan nirbobol.

Hanya 2 laga yang dilewatkan oleh Donnarumma saat PSG bertanding di kompetisi elite antarklub Eropa.

Ia tidak tampil di fase liga kala menghadapi Girona dan Bayern Muenchen.

Peran vital dari Donnarumma paling kentara adalah saat PSG bersua dua jagoan Inggris, Liverpool dan Arsenal.

Kala mendepak Liverpool dari babak 16 besar, Donnarumma tampil heroik dengan melakukan 4 penyelamatan termasuk 2 tepisan kala adu penalti.

Adapun menghadapi Arsenal, kiper asal Italia itu kembali unjuk gigi di bawah mistar gawang.

Baca Juga: Final Liga Champions – Kesempurnaan PSG Diuji Konsistensi Inter Milan

Total ada 10 saves yang dibuat olehnya dalam dua leg semifinal dengan masing-masing pertemuan menghasilkan 5 penyelamatan.

Konsistensi penampilannya di bawah mistar gawang bakal kembali diuji.

Namun, musuhnya kali ini memiliki cerita yang cukup menyedihkan bagi Donnarumma.

Momok menakutkan bakal dihadapi Donnarumma saat menghadapi Inter Milan.

Donnarumma memiliki rekam jejak buruk jika harus berhadapan dengan Inter.

Sebagai catatan, ia adalah jebolan alumni AC Milan yang beberapa kali berhadapan dengan I Nerazzurri dalam duel Derby Della Madonnina.

Sepanjang rekor pertemuannya melawan Inter, tercatat Donnarumma sudah 11 kali bersua.

Hasilnya, hanya 2 kemenangan yang diraih oleh Donnarumma.

Baca Juga: Final Liga Champions – 10 Tahun Lebih Tua sejak Lionel Messi Terakhir Juara, Luis Enrique Tidak Takut Inter Milan

Selebihnya 3 hasil imbang dan 6 kekalahan dideritanya.

Parahnya, Inter bak momok menakutkan bagi Gianluigi Donnarumma karena ia dipaksa memungut bola sebanyak 21 kali dari 11 pertemuan itu.

Rekor kebobolan itu menjadi kedua terbanyak setelah Juventus yang mendulang 30 gol dari gawangnya di Italia.

Selain itu, Donnarumma hanya mampu mencatatkan 2 clean sheets saja saat melawan I Nerazurri.

Partai terakhirnya menghadapi Inter Milan juga berujung tragis dengan kekalahan 0-3.

Laga-laga itu memang menjadi masa lalu bagi Donnarumma.

Namun, kenangan buruk tersebut diyakini tidak akan lepas begitu saja dari ingatannya meski sudah meninggalkan Italia.

Baca Juga: Final Liga Champions – Tradisi Munich Lahirkan Juara Baru, Saatnya PSG Ketiban Pulung

Pertandingan melawan Inter Milan di level final Liga Champions bakal menjadi duel yang sarat emosi khususnya bagi Donnarumma.

Itu bukan sekadar untuk membawa PSG menjadi juara, tetapi mematahkan rekor buruknya menghadapi pembawa sialnya.

Sebagai salah satu kiper elite di Eropa dan dunia saat ini, Donnarumma bakal berusaha keras untuk meruntuhkan ketakutan terbesarnya itu.

Tidak hanya untuk PSG, tetapi bagi dirinya sendiri.

Keberaniannya menaklukkan mimpi buruk yang menghantui dalam wujud Inter Milan bakal membawa cerita manis untuk Les Parisiens sebagai penutup kisah indah musim ini.

Pembuktian itu bakal dilakukan di laga puncak yang berlangsung di Allianz Arena, Sabtu (31/5/2025) atau Minggu pukul 02.00 WIB.