Kualifikasi Piala Dunia 2026 - Timnas Argentina Vs Ekuador, Lionel Messi Cari Pendamping yang Bikin Iri Seluruh Dunia

Timnas Argentina Vs Ekuador, Lionel Messi mencari pendamping untuk menyertainya sebagai target man di lini depan timnas Argentina, antara Lautaro Martinez atau Julian Alvarez.

Langkah timnas Argentina mempertahankan trofi Piala Dunia di mulai pada Jumat (8/9/2023) ini.

Lionel Messi dkk menjalani laga perdana di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Conmebol dengan menjamu timnas Ekuador.

Laga tersebut di gelar di markas Los Alibiceleste, Estadio Monumental, Buenos Aires, pukul 07.00 WIB.

Pelatih Lionel Scaloni menghadapi partai ini dengan kondisi pusing kepala yang “bisa bikin iri seluruh dunia”, begitu tulis Goal Espana.

Hal itu terjadi karena dia harus menentukan opsi ‘pemain nomor 9’ yang bakal mendampingi Lionel Messi di lini depan.

Pilihannya antara Lautaro Martinez dan Julian Alvarez.

Dua bomber ini memiliki karakter permainan yang hampir sama, berada dalam level performa positif, dan punya nilai plus masing-masing.

Pada Piala Dunia 2022, Scaloni pada awalnya mengandalkan Martinez sebagai starter mendampingi Messi di dua partai awal fase grup.

Namun, dia gagal tampil sesuai ekspektasi dan tak menyumbangkan satu gol pun di Qatar.

Momen terbaik kapten anyar Inter Milan itu ialah saat menjadi eksekutor penentu adu penalti yang meloloskan timnas Argentina ke semifinal saat melawan Belanda.

Meski demikian, Martinez datang ke timnas dalam kondisi amat prima setelah mengawali musim baru secara sempurna di Inter.

Lionel Messi Cari Pendamping yang Bikin Iri Seluruh Dunia

Timnas Argentina Vs Ekuador, Pemain berusia 26 tahun itu mencetak 5 gol dalam 3 partai awal Liga Italia dan mendorong klubnya ke puncak klasemen bermodalkan 9 poin, tanpa kebobolan.

Total, Martinez kini memiliki 25 gol dalam rekeningnya di berbagai kompetisi sejak tuntas melakoni Piala Dunia 2022.

Bersama Messi, jumlah itu merupakan catatan terbanyak di antara semua pemain Argentina dalam periode bersangkutan.

Sementara itu, Julian Alvarez merupakan pemain tersubur kedua di skuad Albiceleste setelah Messi pada Piala Dunia 2022.

Pemuda 23 tahun tersebut mencetak 4 gol, dengan dua di antaranya merupakan brace ke gawang Kroasia di semifinal.

Di level klub, Alvarez bergelimang trofi dengan sudah memenangi 4 trofi bersama Manchester City.

Salah satunya berupa gelar Liga Champions, yang di raih setelah mengalahkan Lautaro Martinez dkk di final.

Dibandingkan Martinez, level ketajaman Alvarez memang kalah subur dan musim lalu dia lebih sering menjadi pelapis Erling Haaland.

Namun, Pep Guardiola kini memberinya jatah starter di 4 laga perdana Liga Inggris 2023-2024 dengan peran baru.

Cederanya Kevin de Bruyne membuat Alvarez di pasang lebih mundur sebagai penyerang bayangan atau gelandang serang tepat di belakang Haaland.

Opsi ini membuat Alvarez tetap bisa menyumbangkan 2 gol dan 1 assist sembari mengasah kemampuan playmaking-nya.

Peran baru tersebut bisa membuat Alvarez makin spesial di mata Scaloni.

Jadi, Lautaro atau Julian?

Bukan cuma memilih salah satu, Scaloni bisa jadi mengambil pilihan ‘serakah’ untuk memainkan mereka bersamaan.

“Saya tidak ingat apakah Lautaro dan Julian pernah main bersama sebagai starter, tapi saya tak punya masalah menurunkan keduanya sejak awal,” katanya,

“Mereka berdua striker, tapi memiliki karakteristik berbeda.”

“Julian bisa bermain dengan peran lebih ke belakang. Apa yang penting adalah tim punya keseimbangan tepat untuk laga yang tepat dan terkadang mereka bisa bermain bareng,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *